Selasa, 03 Maret 2015

mengenal ayam ketawa

Ayam Ketawa
Ayam Ketawa adalah strain ayam hias lokal yang tersebar di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) Sulawesi Selatan. Konon kabarnya, dahulu kala ayam jenis ini merupakan satwa peliharaan kesayangan raja-raja Sidenreng dan Rappang.
Ayam Ketawa bukan hanya sebagai unggas peliharaan semata, akan tetapi dipercaya pula memiliki indera khusus untuk mengetahui akan ada kejadian berupa banjir, kebakaran dan bencana alam di kerajaan tersebut. Selain sebagai unggas kesayangan raja, ayam ini juga sering diperlombakan oleh para bangsawan di kedua kerajaan tersebut.
Ayam Ketawa-1-dody94.wordpress.com
Gambar 7. Ayam Ketawa tipe bulu Koro'(kiri) dan Bakka’ (kanan).
Ciri-ciri ayam ketawa tidak berbeda jauh dengan ayam kampung. Jengger ayam ini umumnya berpial tunggal (single comb) dengan warna bulu yang sangat bervariasi. Keistimewaan ayam ini baru akan terlihat saat mengeluarkan suara kokok yang terpenggal-penggal mirip orang gagap atau orang tertawa.
Di daerah asalnya, ayam ini disebut Manuk Gaga’. Manuk berarti ayam dalam bahasa Bugis dan gaga’ berarti Gagap. Sebagian orang meyakini suara ayam ini mirip dengan suara ayam Kukuak Balenggek dari Sumatera Barat.
Ayam Ketawa-2-dody94.wordpress.com
Gambar 8. Ayam Ketawa tipe bulu Kelleng (kiri) dan Ara (kanan).
Penamaan ayam ketawa itu sendiri tercetus setelah komunitas pencinta unggas asal pulau Jawa menamainya dengan sebutan ayam ketawa. Ayam ini menjadi begitu populer setelah disiarkan oleh salah satu stasiun televisi swasta nasional.
Berdasarkan jenis suaranya, hobiis membagi ayam ketawa ke dalam 3 kategori :
  1. Jenis ayam Garetek : Dinamai seperti itu karena jenis ini memiliki interval suara yang agak cepat, yang masyarakat pencinta ayam memakai istilah jenis dangdut.
  2. Jenis ayam Gaga’ : Dinamai seperti itu karena tempo suaranya yang agak lambat dan seperti orang yang gagap. Biasanya disebut pula dengan tempo pop slow.
  3. Jenis ayam Do’do : Dinamai seperti itu karena tempo suaranya yang sangat lambat dan mendayu-dayu.
Ayam Ketawa-3-dody94.wordpress.com
Gambar 9. Ayam Ketawa tipe bulu Lappung (kiri) dan Ceppaga (kanan).
Selain suara, warna bulu juga menjadi salah satu kriteria bagus tidaknya kualitas ayam ketawa. Beberapa kategori warna bulu yang menjadi standar bagi hobiis, yaitu:
  1. Bulu Bakka : warna dasar bulu berwarna putih mengkilap, biasanya ada beberapa warna lain yang tak dominan seperti hitam, merah maupun jingga. Warna bulu ini disebut sebagai bulu kelas satu karena banyaknya orang yang menggemari.
  2. Bulu Lappung : Warna dasar bulu berwarna hitam kombinasi dengan warna merah hati.
  3. Bulu Ceppaga : Warna dasar hitam kombinasi dengan warna putih.
  4. Bulu Koro: warna dasar hitam kombinasi hijau dan warna putih dan kuning mengkilap.
  5. Bulu Ara: warna dasar hitam kombinasi warna jingga terang dan merah.
  6. Bulu Ijo buata : warna dasar ijo kombinasi merah dan hitam sedikit.
  7. Bulu Bori: warna dasar merah dan warna bintik-bintik kuning mengkilap.
  8. Bulu Kelleng  : warna dasar abu-abu, biasa di selingi dengan warna lain yang tak dominan seperi merah, hitam maupun jingga. Warna ini tergolong sebagai kelas yang paling rendah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar