Selasa, 03 Maret 2015

mengenal ayam sumatra

Ayam Sumatera
Ayam Sumatera termasuk varietas ayam asal Indonesia dengan tampilan yang paling  indah. Tubuhnya gempal, pendek dan kekar dengan bulu lebat mengkilap yang menyelubungi seluruh tubuh. Bulu leher, tunggir dan ekor tumbuh memanjang dan berkilau kehijauan saat diterpa cahaya (glossy). Ayam Sumatera dikenal hanya memiliki 2 tipe warna bulu, yaitu: hitam dan biru keabu-abuan (jarang).
Sosok Ayam Sumatera lebih menyerupai ayam liar dibandingkan dengan jenis ayam lainnya. Ayam ini termasuk varietas yang sudah sangat tua dan menjadi induk bagi beberapa varietas ayam lainnya. Namun asal-usulnya masih belum begitu jelas sehingga cukup banyak menimbulkan kontroversi di kalangan para ahli.
Ayam Sumatera-1-dody94.wordpress.com
Gambar 9. Ayam Sumatera
Sebagian hobiis berpendapat, bahwa Ayam Sumatera merupakan hasil kawin silang antara ayam hutan merah dengan varietas ayam lainnya. Ayam Cemani atau Selasih diduga menjadi salah satu nenek moyang yang mewariskan warna hitam dominan pada ayam Sumatera. Namun, dugaan ini masih perlu diteliti dan diungkap lebih lanjut.
Ayam Sumatera diyakini berasal dari Sumatera bagian tengah. Penampilan perawakannya tegap, gagah, tetapi ukuran tubuhnya kecil. Jantan berkepala kecil, tetapi tengkoraknya lebar. Pipinya penuh (padat), keningnya tebal, dan pial kecil.
Paruh umumnya pendek dan kuku berwarna hitam, dengan cuping kecil dan berwarna hitam. Salah satu ciri yang unik yang dapat ditemukan pada seluruh Ayam Sumatera adalah tumbuhnya taji lebih dari satu pada masing-masing kaki.
Pergerakan ayam Sumatera cukup aktif.  Kadang-kadang bersifat agresif. Memiliki kemampuan terbang yang baik, jinak dan dikenal cerdas.
Ayam Sumatera-2
Gambar 10. Ayam Sumatera betina. Sumber: feathersite.com
Jengger berbentuk pea dan berwarna merah. Kulit muka juga berwarna merah atau hitam, ditumbuhi bulu halus yang jarang. Bobot ayam Sumatra jantan dewasa 2,25 Kg, sedangkan yang betina 1,8 Kg.
Produksi telur tergolong sedikit, yaitu 100 butir per tahun dengan warna telur putih. Daging ayam Sumatera sedikit berbintik-bintik hitam sehingga kurang diminati konsumen di Amerika. Ayam Sumatera diimpor ke Amerika Serikat tahun 1847 sebagai ayam sabung. Namun saat ini lebih berfungsi sebagai ayam hias.
Sebagai ayam hias, ayam Sumatera cukup populer di Amerika Serikat dan negara-negara Eropa seperti Inggris, Belanda dan Jerman. Namun, ayam ini kurang begitu dikenal di Indonesia yang menjadi negeri leluhurnya.
Ayam Sumatera termasuk salah satu galur ayam yang telah memiliki standardisasi yang baik. Populasinya di Amerika cenderung menurun akibat agak sulitnya proses pengembangbiakan ayam ini. Oleh karena itu, pemerintah USA kini melarang ayam ini untuk di ekspor keluar dari negaranya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar