Ayam Tukong
Ayam Tukong adalah sejenis ayam kampung yang berkembang di daerah
pedalaman Kalimantan Barat. Menurut Gufroni dan Ibrahim (2007), ayam
Tukong tidak memiliki tungging, pangkal ekor tulang ekor atau “brutu”
sehingga penampilannya lebih mirip burung puyuh.
Ayam Tukong memiliki bobot lebih ringan dibandingkan ayam kampung,
yaitu: 1,7-2,5 kg untuk jantan dan 1,2-1,7 kg untuk betina. Di masa yang
lalu, ayam Tukong berukuran sangat kecil, berkisar antara 0,5 kg-1 kg.
Gambar 12. Ayam Tukong. Sumber: tokobagus.com
Jumlah telur yang dihasilkan per periode peneluran berkisar antara
6-12 telur. Berat telur 47 g, dengan warna putih kecoklatan/kemerahan,
persentase DOC jantan: betina 34,78%: 65,22%, daya tetas 84,28 %, lama
mengeram 21 hari, umur mulai bertelur 5-6 bulan, interval masa bertelur 3
bulan, periode bertelur 4 kali setahun.
Warna bulu ayam Tukong bervariasi seperti pada ayam kampung, mulai
dari hitam kehijauan, hitam kemerahan, hitam kebiruan, coklat bahkan
putih.
Gufroni dan Ibrahim (2007) juga menambahkan, beberapa keunggulan ayam
Tukong dibandingkan dengan ayam kampung adalah sifat yang lebih jinak,
mudah dipelihara, tahan terhadap penyakit, komposisi karkas yang lebih
baik dan memiliki citarasa yang lebih gurih.
Ayam Tukong tersebar di kabupaten Sambas, seperti daerah Selakau,
Pemangkat, Tebas dan Sambas, wilayah Kabupaten Bengkayang, Wilayah Kota
Singkawang, Wilayah Kabupaten Pontianak dan saat ini yang masih eksis
terdapat di Kabupaten Landak Kecamatan Mempawah Hulu. Ayam Tukong juga
tersebar di Kabupaten Sanggau, Sintang hingga Kapuas Hulu.
Menurut kepercayaan orang-orang tua dan Pemangku adat (Temenggung)
Desa Karangan, Kecamatan Mempawah Hulu, Kabupaten Landak, ayam Tukong
diyakini berasal dari persilangan ayam Tabulangking dengan ayam kampung.
Ayam Tabulangking adalah ayam hutan liar yang hidup di hutan-hutan
Kalimantan Barat.
Populasi ayam Tukong semakin sedikit, akibat kurangnya informasi dan
sosialisasi potensi keunggulan ayam Tukong. Ayam kampung lebih laku
dijual untuk ritual adat dan keagamaan sebab bagian-bagian tubuhnya yang
lengkap dan sempurna.
- Beranda
- Pribadi
- Kuliner
- Kesehatan
- Olahraga
- tips
- mengenal ayam nusantara
- 1.mengenal ayam wareng
- 2.mengenal ayam walik
- 3.mengenal ayam tukong
- 4.mengenal ayam tolaki
- 5.mengenal ayam sumatra
- 6.mengenal ayam sentul
- 7.mengenal ayam renda batu
- 8.mengenal ayam olagan
- 9.mengenal ayam pelung
- 10.mengenal ayam nunukan
- 11.mengenal ayam merawang
- 12.mengenal ayam ketawa
- 13.mengenal ayam kedu
- 14.mengenal ayam kampung
- 15.mengenal ayam gaok
- 16.mengenal ayam delona
- 17.mengenal ayam ciparage
- 18.mengenal ayam cemani
- 19.mengenal ayam brugo
- 20.mengenal ayam bakisar
- 21.mengenal ayam banten
- 22.mengenal ayam bangkalan
- 23.mengenal ayam bali
- 24.mengenal ayam balenggek
- 25.mengenal ayam ayunai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar